Dunia Yang Hilang | The Lost World
The announcement to take a break from school was made on March 16, 2020. This was a big change for my daughter. I focus on the experience of my daughter, who has lost the world she was enjoying, namely the world of school with her friends.
Before the pandemic, my daughter went to school from 7 am to 2 pm. Because of the pandemic, she has lost the world she likes. She had to go back home, spend time with her books, her friends virtually, and she had to be with me all the time.
I saw something missing from the world of my daughter, but in the midst of that irreplaceable loss, my daughter began to fill in the blanks by learning and playing.
I found a number of things that she often played when she felt she missed her friends, and if there was a emptiness in my daughter in the middle of this pandemic, I saw the toys that she played with could fill the emptiness.
I hope when this is over, my daughter will appreciate those things she misses; love her friends more and focus more on her education, so that her goals are achieved.
Pengumuman untuk meliburkan diri dari sekolah sudah dimulai sejak tanggal 16 Maret 2020. Hal tersebut membuat sebuah perubahan besar bagi anak kami. Saya fokus pada pengalaman putri saya yang harus kehilangan dunia yang dia nikmati, yaitu dunia sekolah bersama teman-temannya.
Sebelum pandemi, putri saya pergi ke sekolah dari pukul 7 pagi hingga pukul 2 siang, lalu tiba-tiba terjadi pandemi. Ia harus kehilangan dunia yang disukainya. Dia harus kembali ke rumah, menghabiskan waktu dengan buku-bukunya, teman-temannya secara virtual dan akhirnya dia harus bertemu saya sepanjang waktu.
Saya merasakan ada sesuatu yang hilang dari dunia anak saya, tetapi di tengah kehilangan yang tak tergantikan itu, putri saya mulai mengisi kekosongan dengan belajar dan bermain, saya lebih fokus ketika ia bermain.
Saya menemukan beberapa benda yang sering ia mainkan ketika ia merindukan teman-temannya, dan jika ada kekosongan pada diri putri saya di tengah pandemi ini, saya melihat mainan yang ia mainkan dapat mengisi kekosongan tersebut.
Saya berharap ketika pandemi ini selesai, dan semua berjalan dengan normal, anak saya akan lebih menghargai waktu-waktunya ketika kembali ke sekolah, lebih mencintai teman-temannya dan lebih fokus pada pendidikannya, sehingga cita-citanya tercapai.